Monday, January 18, 2016

Lemahnya Harga Minyak Indikasi Kebijkan Stimulus


President European Central Bank
Smiling Mario Draghi

Dikutip dari bloomberg, lebih dari 60 % para ahli ekonomi yang telah melakukan survey yang diadakan oleh Bloomberg memperkirakan bahwa European Central Bank (ECB) akan kembali mengadakan stimulus. Hail survey ini telah mengalami kenaikan sebesar 40 % jika dibandingkan dengan hasil survey pada bulan Desember 2015.

Langkah kebijakan moneter ini diambil untuk merangsang pertumbuhan ekonomi di tengah kekacauan ekonomi global yang terjadi seperti pada saat ini. Selain itu, langkah kebijakan ini muncul setelah kembali melihat kemerosotan harga minyak dunia yang menekan angka pertumbuhan inflasi kawasan ekonomi Eropa.

57 Persen Memperkirakan Kenaikan Nilai Pembelian Obligasi

Sebesar 57 persen memperkirakan bahwa Draghi akan menaikan nilai pembelian obligasi pemerintah dari nilai yang ada pada saat ini sebesar 60 miliar Euro atau sebesar 66 miliar Dollar Amerika. Namun, disisi lain ada sebanyak 53 persen memperkirakan bahwa European Central Bank (ECB) akan kembali melakukan pemangkasan suku bunga deposito.

Tidak Tercapainya Kenaikan Inflasi 2 %

Sejak European Central Bank (ECB) memulai quantitative easing (QE) 10 bulan yang lalu, kenaikan harga telah tertahan Bank Sentral hanya berhasil mencapai inflasi di bawah 2 %, sementara itu jangka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai inflasi tersebut telah mengalami peningkatan sebanyak dua kali.

Intervensi ECB

Pimpinan analis Eropa asal Nordea Markets yang berlokasi di Copenhagen, Holger Sandte mengatakan “Jika harga minyak dunia tetap pada level pelemahannya seperti yang terjadi pada saat ini, kemungkinan European Central Bank (ECB) tidak akan hanya duduk, menunggu, dan berharap kepada yang terbaik saja.”

0 comments :

Post a Comment